LKI-CHANNEL , BOGOR
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo meminta daerah-daerah lain di seluruh Indonesia meniru Kota Bogor terkait inovasinya dalam menerapkan dan mengembangkan Mall Pelayanan Publik (MPP). Hal itu diungkapkan Tjahjo dihadapan 48 kepala daerah yang hadir dalam kegiatan penandatanganan komitmen pembangunan MPP di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
“Daerah lain harus berani berinovasi seperti Kota Bogor dalam mempercepat dan mempermudah pembuatan dokumen kependudukan seperti administrasi kependudukan, akta kelahiran dan kematian, surat nikah, paspor, SIM, dan lainnya yang terintegrasi dalam satu atap di MPP. Karena mempercepat pelayanan bagi masyarakat merupakan bagian dari reformasi birokrasi,” ujar Tjahjo.
Tjahjo melanjutkan, memiliki sistem layanan terpadu dalam membuat dokumen kependudukan serta perizinan yang terintegrasi di satu atap tersebut merupakan salah satu instrumen dari nawacita Presiden RI Joko Widodo dalam menerapkan reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pelayanan bagi masyarakat.
“Mempercepat dan mempermudah layanan publik merupakan bagian dari reformasi birokrasi. Oleh karena itu, kita ingin membangun MPP di seluruh daerah kota/kabupaten se-Indonesia untuk permudah layanan untuk masyarakat sesuai arahan Presiden,” katanya.
Pada kegiatan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama 48 kepala daerah lainnya. Namun, dalam hal ini Dedie diundang sebagai pembicara bersama dengan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh.
Dedie mengatakan, hingga saat ini, MPP Grha Tiyasa Kota Bogor telah memiliki sebanyak 203 jenis layanan publik dari 14 instansi. Sejak diluncurkan 26 Agustus 2019 lalu, tidak kurang dari 50 ribu orang telah datang MPP untuk mengurus administrasi seperti paspor, pajak kendaraan, perizinan hingga menikah di balai nikah MPP.
“Pada intinya, MPP Kota Bogor selalu siap berbagi pengalaman dengan daerah lainnya dalam mengembangkan sistem pelayanan publik. Karena salah satu unggulan dari MPP Kota Bogor adalah mampu mengintegrasikan 203 layanan kependudukan, perizinan dan dokumen lainnya dari 14 instansi dalam satu atap. Jika diklasifikasikan, tercatat 74 kunjungan dari Pemda, DPRD, Kampus, Kementerian dan 1.010 orang dari peserta rombongan yang berkunjung ke MPP Graha Tiyasa Kota Bogor selama ini. Kalau di total seluruhnya, kurang lebih ada 50 ribu orang yang berkunjung,” beber Dedie.
Dedie mengatakan, MPP Grha Tiyasa Kota Bogor merupakan yang pertama di Jawa Barat dan ke-17 di Indonesia (saat ini sudah 24 MPP). Meski demikian, terdapat keunggulan MPP Kota Bogor dibandingkan dengan MPP di kota lain. MPP Kota Bogor menggunakan sistem aplikasi yang bisa digunakan di smartphone. Sistem aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai media informasi persyaratan pelayanan dari setiap instansi terkait hingga booking antrian secara online.
Dengan memanfaatkan booking antrian secara online, pengunjung MPP Kota Bogor dapat menentukan waktu kedatangan sesuai waktu yang diinginkan dan menjadi harapan agar pengunjung dapat mengefisiensikan waktu kedatangan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Guna memberikan pelayanan yang prima kepada warga Bogor, MPP Kota Bogor beroperasi pada Senin hingga Sabtu dengan jam operasional 09.00-16.00 WIB (khusus Sabtu jam 09.00-14.00 WIB).
MPP Kota Bogor dilengkapi fasilitas penunjang seperti Anjungan Layanan Mandiri, Ramah Disabilitas, Lounge, area bermain anak, ruang laktasi, ruang rapat, mushola serta terdapat fasilitas unggulan MPP Kota Bogor yaitu Bale Nikah Grha Tiyasa sebagai tempat calon pengantin untuk melaksanakan akad nikah di MPP Kota Bogor.
“Seperti yang disampaikan Pak Menteri tadi, MPP merupakan pembaharuan dalam perbaikan pelayanan publik yang dikombinasikan dengan penggunaan teknologi informasi. Inovasi ini hadir untuk mendobrak rutinitas dan menjadi solusi terhadap sistem pelayanan terdahulu yang dinilai lama dan bertele-tele. Karena melalui MPP ini sistem pelayanan kini menjadi lebih cepat, mudah, dan terjangkau,” pungkasnya. (Yusdiansah)