Dampak covid 19 menyusul larangan mudik kondisi Terminal pasir hayam Lumpuh
-->

Advertisement


Dampak covid 19 menyusul larangan mudik kondisi Terminal pasir hayam Lumpuh

REDAKSI
26 April 2020

LKI-CHANNEL , CIANJUR

Kepala terminal pasirhayam kabupaten cianjur, Bambang dalimunte  kepada pers di terminal pasirhayam minggu (26/4/2020) mengatakan menurunnya angka penumpang sudah terlihat sejak merebaknya wabah covid-19, yg beredar di segala wilayah termasuk di kabupaten cianjur jawabarat. Pemilik angkutan umum khususnya trayek/ jalur ke arah cianjur selatan mengalami penurunan sampai mencapai 60% dan kini terminal bus pasirhayam kabupaten cianjur jawabarat. Merasakan dampaknya dari covid-19 sehingga kondisi terminal sekarang sepi dari penumpang ditambah lagi dengan larangan mudik resmi dari pemerintah pusat dan diberhentikannya operasional bus antar kota dalam dua hari terakhir ini, sehingga pemudik yang akan mudik ke beberapa wilayah dicianjur lebih memilih mobil sewaan/ travel yang aman dari pemeriksaan disetiap perbatasan.


" sejak dikeluarkannya larangan mudik sehingga membuat sejumlah penumpang turun drastis, paling banyak bus membawa lima orang penumpang dari terminal per hari nya. Sejak wabah covid-19 jumlah penumpang sudah menurun drastis apalagi ditambah dengan larangan mudik resmi dari pemerintah, kini keadaan terminal pasirhayam menjadi sangat sepi tak ada lagi penumpang" tutur Bambang kepala terminal pasirhayam.

Pihak dari kepala terminal tidak dapat memprediksikan kondisi begini sampai kapan akan kembali normal, selama penanganan wabah covid-19 yang masih berjalan dengan batas yang belum pasti kapan selesai dan tuntasnya.
" Harapan kami dan semua masyarakat indonesia,semoga wabah covid-19 cepat teratasi dan berlalu sehingga kehidupan kita bisa kembali normal , termasuk bidang transportasi darat kembali berjalan normal seperti sediakala" ujar bambang kepala terminal.

Kini beberapa supir angkot beralih profesi menjadi supir mobil sewaan yang lebih dibutuhkan oleh pemudik dari berbagai wilayah se jabodetabek. Mereka menjadi supir sewaan untuk menjemput dan mengantarkan pemudik sampai kedepan rumahnya dikampung halamannya masing masing yang bekerja di wilayah jabodetabek, Sebab angkutan umum sudah dilarang beroperasi jadi untuk menghindari pemeriksaan disetiap perbatasan memakai mobil sewaan.

" sudah hampir satu bulan saya bolak balik membawa pemudik dari beberapa wilayah jabodetabek, karena membawa pemudik penghasilannya sangat menjanjikan. Sebagian besar dari pemudik saya cukup mengenalnya,meskipun ada yang tidak kenal sebab mereka tahu informasi dari kerabatnya pemudik yang saya pernah jemput Kami bisa jemput dan antar sampai didepan rumahnya yang dicianjur" ujar dedi supir mobil sewaan dadakan warga limbangan cianjur.

Salah satu supir pun menuturkan bahwa mendapatkan ide jadi supir sewaan untuk menjemput perantau asal cianjur berawal dari beberapa pemudik yang minta dijemput via tlp atau whatsapp
 " Kami juga menerapkan prosedur keamanan yang dianjurkan pemerintah selama covid-19, penumpang diwajibkan harus memakai masker dan membawa cairan( sanitizer) untuk membersihkan tangan dan memenuhi persyaratan pemeriksaan disetiap perbatasan" ujar supir tersebut.

Walaupun banyak orang lain menolak untuk membawa pemudik dari zona merah, bagi supir mobil sewaan dadakan tidak ada pantangan karena dengan catatan untuk pemudik harus mempunyai surat keterangan kesehatan dari puskesmas setempat, sebelum melakukan perjalanan.
" kalau untuk minggu ini mungkin saya tidak dulu menjemput karena sekarang pemeriksaan disetiap perbatasan semakin ketat" ujar mujib supir sewaan/ travel dadakan  yang lain saat pihak pers kami mintai keterangan.

 Pemudik pun kini tak kalah cerdik nya gimana caranya mereka bisa pulang ke cianjur, mereka melakukan dengan berbagai cara "walau ongkos mahal bagi pemudik tidak jadi masalah yang penting sampai dikampung halamannya masing masing" tutur eni salah satu pemudik yang kami mintai keterangan minggu (26/4/2020).   (Rahmat)