Video Conference Dengan Mendagri, Bupati Sukabumi Sepakat Putus Matarantai Covid-19
-->

Advertisement


Video Conference Dengan Mendagri, Bupati Sukabumi Sepakat Putus Matarantai Covid-19

REDAKSI
07 April 2020

LKI-CHANNEL , SUKABUMI

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kab. Sukabumi mengikuti video conference dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, di Pendopo Sukabumi, Selasa (7/4/2020) membahas pkebutuhan daerah di bidang perindustrian, perdagangan, dan pangan ditengan situasi pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid 19.

Menteri yang ikut serta dalam video conference tersebut antara lain : Menteri Dalam Negeri, H. Muhammad Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, Menteri Ketenagakerjaan Hj. Ida Fauziyah serta Menteri BUMN Erick Thohir.

Mendagri H. Muhammad Tito Karnavian menekankan harus adanya sejumlah kesiapan pemerintah daerah. Terutama kesiapan pangan untuk kebutuhan masyarakat " Ketersediaan Pangan harus tetap terjaga dan masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah," Jelasnya.

Selain itu, Mendagri menekankan bahwa alat kesehatan (Alkes)harus terus diperhatikan. Baik untuk medis ataupun masyarakat. "Kebutuhan masyarakat harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Industri alat kesehatan pun perlu ditingkatkan produksinya supaya kebutuhan alkes senantiasa terpenuhi. Bahkan UMKM bisa ikut berpartisipasi dalam pembuatan APD (alat pelindung diri)," tambahnya.

Kemendagri juga sudah membentuk tim pencegahan dan memutus mata rantai covid 19. Dalam hal ini kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama, selain menjaga stabilitas ekonomi. "Untuk menjaga kesehatan publik dan stabilitas ekonomi, kerjasama yang baik antara Pusat dan Daerah perlu dijaga," ungkapnya.

Maka dari itu, Vidcon ini merupakan upaya menyingkronkan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penanganan covid 19. termasuk menampung informasi dan masukan dari daerah untuk menyiapkan ketahanan pangan di Indonesia. "Semua negara didunia terpapar Covid 19, dan Hampir semua Provinsi di Indonesia juga terpapar. Karenanya, perlu kebersamaan bahu membahu dalam mengatasi covid 19," terangnya.

Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai langkah penanganan covid 19. Mulai dari menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan memakai masker. "Usahakan tinggal di rumah bagi masyarakat. Selain itu, sarana prasarana harus disiapkan dengan baik. Jaring pengaman sosial harus diperkuat," imbuhnya.

Sementara itu H. Marwan Hamami mengatakan, Pemkab Sukabumi telah melakukan berbagai hal dalam memutus mata rantai covid 19. mulai dari sterilisasi di wilayah perbatasan hingga memaksimalkan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. " kita sudah meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan diantaranya Rumah Sakit Sagaranten yang baru dan akan digunakan untuk penanganan covid 19. Di perbatasan terus dilakukan sterilisasi dan pengecekan kesehatan setiap orang yang akan masuk ke Sukabumi," paparnya.

Pemkab Sukabumi juga telah menyerahkan alat pelindung diri (APD) secara langsung ke setiap Rumah Sakit Daerah. Sehingga, mereka bisa secara cepat menangani pasien terkait corona dengan rasa aman. "Di Rumah Sakit ada PPK (pejabat pembuat komitmen), setiap rumah sakit bisa menganggarkan kebutuhan untuk penanganan covid 19. Sehingga prosesnya bisa lebih cepat," terangnya Bupati lebih lanjut.

Bahkan, menurutnya, Pemkab Sukabumi melibatkan UMKM dalam pembuatan masker, didukung oleh bantuan kain untuk dijadikan masker kepada Pemkab Sukabumi.
"Peran UMKM sangat tinggi dalam pembuatan masker untuk masyarakat" pungkasnya

(YOPI)