LKI-CHANNEL , JAWA TENGAH
Semenjak pandemi Corona melanda dunia.
berbagai cara telah dilakukan untuk menghindari penyakit tersebut agar tidak masuk ke negara kita.namun usaha tersebut belum membuahkan hasil maksimal sesuai dengan harapan pemerintah dan rakyat Indonesia .
Jumlah terinfeksi naik setiap harinya dan belum ada tanda COVID 19 berhenti meneror umat manusia di dunia
serangan yang dilancarkan oleh virus ini mampu memporak porandakan kesehatan,
perekonomian,sosial dan budaya
Berbagai persoalan dan permasalahan baru.
Dampak nyata rusaknya bidang ekonomi terlihat dari bangkrutnya beberapa pelaku usaha ,PHK terjadi di mana mana.
turun nya daya beli masyarakat tentu merupakan cermin kelesuan ekonomi secara makro.
Tak terelakan pengaruh buruk terhadap harga jual hasil pertanian sayur tak bisa dihindari seperti contoh komodìtas cabai mengalami nasib terjun bebas hingga mengalami harga sangat murah.
Awal Mei hingga awal Juni 2020 Lombok dan cabai hanya di hargai Rp 2500-3000/kg.
Biaya tinggi dan rumitnya pemeliharaan tanaman jenis ini sangat sulit mengembalikan permodalan yang telah dikeluarkan oleh petanimya.
Tidak sedikit pemilik tanaman ini enggan memanen dan membiarkan buahnya membusuk di pohon .
Bukan sebagai protes atau perlawanan,tapi di sebabkan biaya operasional panen lebih tinggi dibanding hasil penjualan, bisa rugi lagi tutur seorang petani lombok di kecamatan Bumi ayu kabupaten Brebes .
Hal senada disampaikan juga oleh beberapa petani dan pengepul didua kabupaten tetangga sebelah timur tegal dan Pemalang beberapa sumber berasumsi harga Lombok harus diatas cabai,minimal Rp 10.000 / kg modal bisa kembali itupun kalau tanaman sehat produksi maksimal
Awak media sengaja mencari informasi kepada petani dan pengepul di tiga lokasi beda bupati,Sekedar ingin mengetahui persamaan infornasi langsung dari petani tentang fenomena kemerosotan harga Lombok dan cabai.
Ternyata banyak pihakmemperkirakan
anjloknya harga beberapa hasil tani akibat dampak diberlakukannya social distancing fisical distancing jam malam PSBB bahkan lock down oleh beberapa pemerintah daerah tingkat 1 dan2 di negara kita,dalam rangka menekan penyebaran dan penularan COVID 19.
Seiring berjalannya waktu berbagai kebijakan dan strategi pemerintah telah dilalui tibalah kita Songsong program baru yang berjudul "new normal"
banyak harapan baru dari masyarakat yakni pandemi segera berahir,dunia usaha kembali semarak rakyat bisa beraktifitas sesuai dengan kemampuan di bidangnya masing masing.
Harapan tersebut tidaklah tanpa alasan,beberapa hari ini harga sayur mayur termasuk buah pedas sudah mulai merangkak naik,bahkan sudah lebih 100% tingkat kenaikan nya , pengepul membeli kepada petani antara 5500-7000kg. harga bisa berbeda tergantung kota pengiriman yang di akan di tuju meski belum sesuai dengan harapan, namun tentunya bisa mengobati sedikit kekecewaan akibat puluhan juta rupiah belum kembali.
(Red)