LKI-CHANNEL , ACEH TIMUR
Kabupaten Aceh Timur miliki berbagai objek potensi sumber daya alam ( SDA ) maupun Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang saat ini bisa dihandalkan untuk di beberapa sektor lainnya termasuk prioritas di bidang perikanan maupun kelautan yang sampai saat ini Menjadi Andalan untuk Aceh Timur yang berjuluki Kota Ikan dimaksud.
Liputan awak media Kamis, 16/4/2020 tentang kondisi aktifitas Masyarakat nelayan di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) Kuala Idi tepatnya di lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi dan terlihat kapal -kapal nelayan bersandar didermaga serta aktifitas para nelayan saat mendaratkan ikan untuk proses pelelangan ditempat tersebut.
Terkait kegiatan usaha Masyarakat nelayan di TPI Kuala Idi, awak media dari Harian online Mega Nusantara saat berkonfirmasi dengan salah satu Pemangku Adat Laot yaitu Sekretaris Panglima Laot Haji Husaini sapaan Haji Saini.
Beliau pada kesempatannya menjelaskan terkait keberadaan TPI Kuala Idi yang dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Aceh Timur, Alhamdulillah sangat dirasakan manfaat oleh para nelayan-nelayan Kita semua, dimana terlihat kapal-kapal motor , baik yang pulang dan pergi melaut sudah memudahkan, termasuk untuk tempat pendaratanya, serta TPI Kuala Idi ini menjadi sumber lapangan kerja khususnya bagi Masyarakat Aceh Timur termasuk menambah pendapatan daerah untuk Aceh Timur sebutnya.
Haji Husaini menjelaskan " TPI Kuala Idi adalah salah satu TPI yang memiliki banyak Kapal-kapal ikan lebih diatas Seratusan lebih itu sudah masuk untuk semua Type Kapal, mulai Kapal Pukat Langga, Kapal pancing dan Perahu Nelayan atau Jalo Meuneng, dan TPI ini juga sebagai tempat pendaratan ikan terbanyak di Aceh diantara TPI yang telah ada tuturnya.
Haji Husaini menambahkan disini kita melihat yang menjadi masalah adalah faktor harga hasil laut untuk dipertahankan agar tidak menurun atau merosot, itu jadi persoalan besar di TPI Kuala Idi.
Haji Husaini membeberkan masalah-masalah utama bagi nelayan, " Saya selaku sekretaris Panglima Laot Kabupaten Aceh Timur, menyayangkan sekali seperti ketika ikan yang didaratkan oleh para nelayan disini sangat banyak, dan mau dijual dilokal hanya beberapa ton saja, kalau dikirim keluar daerah harganya pun murah, serta untuk mempertahankan harga tidak ada cara, kecuali di TPI Kuala Idi Aceh Timur ini tersedia fasilitas Cold Storage ( penyimpan pendingin ) untuk Ikan yang berbobot minimal 300 ton, dengan cara itulah harga ikan bisa dikondisikan sebutnya.
TPI Kuala Idi menjadi omzet pendapatan daerah, teriring kondisi pencegahan Covid 19, serta pihak jajaran Panglima Laot siap mendukung keberadaan pembangunan cold storage
Haji Husaini memaparkan bagi para nelayan, pedagang ikan, maupun yang bekerja di TPI ini, selama ini sangat mengkhawatirkan tentang imbas epidemi Covid -19, mengingat ekonomi pasar -pasar dibidang perikanan menjadi menurun, tapi kalau adanya Cold Storage di TPI ini saya rasa masyarakat nelayan itu tidak akan terimbas tentang penurunan harga ikan,
"Kita harapkan jika pemerintah bersedia membangun atau mendirikan Cold Storage nantinya,di lokasi Pelabuhan Perikanan Idi ini nantinya, kita dari pihak jajaran Panglima Laot Kabupaten Aceh Timur, siap mendukung sepenuhnya, sebagaimana kebutuhan para nelayan dan masyarakat nelayan tutupnya.
(Myr Pur Mohd)