LKI-CHANNEL , SUKABUMI
Sebuah metode baru dalam menanam padi di lahan kering dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di Kecamatan Pabuaran, Kamis (31/10/24). Metode yang dimaksud yakni metode lubang tanam yang diaplikasikan di lahan Kelompok Tani Mekarjaya, Desa Cibadak.
“Yang umum dilakukan dalam menanam padi gogo atau padi huma ini adalah metode menugal atau ngaseuk. Jadi metode ini relatif baru dengan membuat lubang yang cukup besar, tidak seperti ngaseuk yang lubangnya relatif kecil,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, melalui Sekretaris, Iman Surahman, Jumat (1/11/24).
Iman menjelaskan, metode lubang tanam diyakini mampu meningkatkan hasil produksi padi gogo dibanding dengan ngaseuk. “Metode ngaseuk rata-rata 4 sampai 4,3 ton gabah kering giling per hektare. Tapi metode baru ini hasilnya bisa lebih,” ujarnya.
Ia menegaskan, metode baru tersebut digunakan dalam rangka akselerasi tanam padi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Selain Dinas Pertanian, kegiatan tersebut juga dihadiri PVTPP Kementerian Pertanian RI, Forkopimcam Pabuaran, Pemerintah Desa Cibadak, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pabuaran, serta Poktan Mekarjaya.
“Harapannya metode ini dapat direplikasi di wilayah lainnya yang memiliki potensi lahan kering untuk padi gogo di Kabupaten Sukabumi. Sehingga produksi padi dapat lebih ditingkatkan untuk swasembada beras baik di daerah maupun nasional,” tandas Iman. (Ateu)