LKI CHANNEL CIANJUR
Di tengah kemajuan zaman dan geliat pembangunan yang terus berjalan, masih ada kisah pilu yang menggugah nurani di pelosok Kabupaten Cianjur. Sebuah keluarga pra sejahtera di Kampung Nyerempet, bagian dari Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, kini hidup dalam kondisi yang sungguh memprihatinkan.
Adalah Abah Komar, sosok kepala keluarga yang setiap harinya berjuang keras demi menghidupi istri dan enam orang anaknya. Mereka tinggal di sebuah gubuk sederhana beratapkan terpal yang nyaris tak lagi mampu menahan hujan dan angin. Di siang hari, panas matahari menembus atap, sementara di malam hari dingin menusuk tanpa penghalang.
Abah Komar hanya bekerja menangkap ikan di sungai dan mencari pekerjaan serabutan. Penghasilan tak menentu membuat keluarga ini hidup pas-pasan, bahkan sering kali tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Setiap hari saya berusaha semampunya. Kadang dapat rezeki dari ikan, kadang tidak sama sekali,” tutur Abah Komar dengan mata berkaca-kaca.
Dari pihak desa, pernah ada bantuan berupa batu material, namun hingga kini pembangunan rumah layak huni belum juga terwujud. Upaya untuk mendaftarkan keluarga ini ke program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) juga masih belum menemui kejelasan.
Kondisi ini membuat warga sekitar turut merasa prihatin. Mereka berharap ada perhatian serius dari pemerintah maupun para dermawan agar keluarga ini bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
“Harapan kami ada uluran tangan dari pemerintah atau siapa pun yang peduli. Setidaknya, keluarga ini bisa tinggal di rumah yang aman, dan anak-anak mereka bisa bersekolah tanpa harus khawatir bocor hujan,” ujar Rohmat, salah seorang warga Kampung Nyerempet.
Kisah keluarga Abah Komar menjadi cermin nyata ketimpangan sosial yang masih terjadi di pelosok Cianjur. Di saat sebagian masyarakat menikmati kenyamanan rumah layak, masih ada keluarga yang menggantungkan hidup di bawah atap terpal seadanya.
Kini, mereka hanya bisa menunggu harapan, menatap langit dengan doa agar ada tangan-tangan dermawan yang sudi membantu. Sebab bagi mereka, memiliki rumah yang kokoh bukan hanya soal tempat tinggal melainkan simbol martabat dan harapan baru untuk masa depan anak-anak mereka.
Semoga kepedulian masyarakat dan perhatian pemerintah dapat segera hadir, agar keluarga kecil di Kampung Nyerempet ini bisa merasakan arti sebenarnya dari kehidupan yang layak dan bermartabat di bumi Cianjur tercinta.
(Iwan)


