Warga Pertanyakan Penyelesaian Ganti Rugi Proyek Pelebaran Jalan Rumpin
-->

Advertisement


Warga Pertanyakan Penyelesaian Ganti Rugi Proyek Pelebaran Jalan Rumpin

LKI CHANNEL
20 November 2019

LKI-CHANNEL , BOGOR
Pembangunan Jembatan Grendong Rumpin Kabupaten Bogor, saat ini sudah berjalan, namun dalam ternyata muncul keluhan dari beberapa warga terkait pembangunan jembatan Grendong tahap dua ini.

Pasalnya , warga kampung Sawah Rumpin yang terkena pelebaran akses jalan raya Rumpin menuju jembatan Grendong tersebut, merasa kecewa dengan pihak pelaksana pekerjaan pembangunan jembatan, hal ini di sampaikan langsung oleh dua orang warga kampung Sawah Rumpin, sebut saja ,"Hendi, kepada media menuturkan bahwa awalnya pembangunan jembatan tersebut hanya memerlukan bidang luas lahan sebagai jalan akses menuju jembatan Grendong hanya memerlukan 4 meter dari  badan jalan raya Rumpin, namun pada  proses persiapan pekerjaan tiba – tiba pada tanggal 25 September 2019, pihak pelaksana mengatakan bahwa ada pelebaran akses jalan raya menuju jembatan, berdasarkan perubahan tersebut dan berdasarkan info yang di sampaikan oleh pelaksana proyek bahwa bangunan warung dan rumah milik seorang warga diminta agar secepatnya memindahkan barang – barang rumah tangga dan isi warung ketempat lain.


Kepada media Hendi mengatakan bahwa dirinya tidak tahu kalau ada perubahan ukuran lebar badan jalan raya ini. "Tiba – tiba kenapa skarang di informasikan oleh pelaksana akan di bongkar, kan saya juga tahu kalau proyek ini untuk masyarakat banyak, makanya saya mempersilakan kalau warung dan rumah termasuk tempat cucian mobil saya bolehkan kalau mau di bongkar, cuma saya meminta kepada Dinas PUPR dan UPTD Jalan Jembatan wilayah Parung dan Pemborong agar musyawarah dulu dengan saya soal biaya ganti rugi bangunan saya ini, saya tunggu sampai 1 minggu saat itu namun tidak ada perwakilan dari pemborong pekerjaan jembatan ini yang menemui saya",tuturnya.

Hendi menambahkan, sampai 10 hari berlalu saya tunggu pemborongnya maupun pihak UPTD.Jembatan Jalan dan Jembatan wilayah Parung tidak ada kunjung datang, saya kan takut bangunan saya roboh karena bangunan rumah warung saya kan tanahnya sudah di keruk untuk pelebaran, saya tidak mau ambil resiko kalau nanti akan longsor kalau hujan besar, makanya saya berusaha mencari biaya sendiri untuk memindahkan bangunan saya ,walau dengan cara jual barang – barang saya dan masih kurang, bahkan saya berhutang uang dengan saudara dan teman saya untuk membiayai bangunan saya ini, lah kok sekarang katanya bangunan saya tidak terkena pelebaran jalan ini,lanjutnya.

"Saya meminta kepada dinas PUPR dan pemborong bisa bertanggung jawab atas semuah ini, karena saya tidak salah dan saya mendukung pembangunan ini kok, masalahnya kan ada di ketidak jelasan pihak pemborong, dulu katanya rumah bangunan dan warung saya terkena pelebaran jalan jembatan, sekarang setelah saya pindahkan dan membangun rumah dan warung , bilangnya tidak kena pelebaran, saya minta tanggung jawab baik pemborong jembatan dan Dinas PUPR ", tegas Hendi.

Proyek Jembatan Grendong kampung Sawah Rumpin yang menyerap biaya lebih dari 14 miliar ini dikerjakan oleh PT. YASUBA DWI PERKASA dan Konsultan Proyek PT. KRIYASA ABDI NUSANTARA yang mulai dikerjakan pada tanggal 16 September 2019  dengan durasi waktu pelaksanaan selama 102 hari kalender.

Hal lain juga disampaikan oleh warga  yang berada di jalur ruas jalan jembatan Grendong," ipid, menuturkan bahwa selama pelaksanaan pembangunan jembatan dirinya tidak pernah di beritahukan oleh pemborong jembatan tersebut.

Kepada media Ipid mengatakan, dirinya juga tidak tahu kalau warung miliknya nanti akan terkena pelebaran jalan.

"Kalau nanti terkena pelebaran jalan, saya persilakan saja dan saya minta agar pemborong bertemu dengan saya, paling tidak jika nanti bangunan warung saya akan di bongkar nanti, di bicarakan dulu dan musyawarahkan dulu dengan saya dan pemborong agar ada solusi jalan keluar karena ini proyek pemerintah saya tidak mau menghambat proyek pemerintah kok, cuma paling tidak musyawah aja dulu nanti kalau mau bongkar warung saya ini",tutupnya.

Sampai berita ini di turunkan dari pihak pemborong belum juga datang ke warga yang terkena pelebaran jalan menuju jembatan Grendong Rumpin Bogor. Sebelumnya informasi yang di dapat oleh media dari kepala UPTD Jembatan Jalan Wilayah Parung melalui komunikasi Whats apps yang direspon oleh seorang bernama Candra, mengatakan bahwa pihak pelaksana pemborong pekerjaan jembatan akan datang dan akan menyelesaikan pembayaran dengan warga pemilik bangunan tersebut, namun hingga pukul : 17.25 WIB Senin 18 Nopember 2019 – tidak nampak di lokasi proyek jembatan Grendong kampung Sawah Rumpin Kabupaten Bogor tersebut.(YUSDIANSAH)