Masa Pandemi Covid-19, Santri Madrasah Pamekasan Manfaatkan frekuensi Radio HT Untuk Proses Belajar Sistem Daring
-->

Advertisement


Masa Pandemi Covid-19, Santri Madrasah Pamekasan Manfaatkan frekuensi Radio HT Untuk Proses Belajar Sistem Daring

REDAKSI
11 August 2020

LKI-CHANNEL , PAMEKASAN

Lantaran kesulitan jaringan internet, seluruh Santri dan Ustadz Madrasah Ibtidaiyah MI Nurul Ulum 2, Dusun Montor Desa Teja Barat Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terpaksa harus menggunakan Jaringan frekuensi Radio HT untuk kelansungan proses belajar-mengajar secara daring di masa pandemi covid-19 ini.


Hal itu dikarenakan, Jaringan internet di pelosok Pamekasan tidak sepenuhnya selalu stabil. Apalagi di area Skip yang memang jarang adanya BTS GSM, seperti kebanyakan di daerah rumah-rumah santrinya di pelosok desa yang tidak terjangkau oleh jaringan GSM dan Internet.

Oleh karenanya, pihak yayasan Az Zahri Teja Barat bersama RAPI 19 Pamekasan berinisiatif menggunakan frekuensi Radio HT yang dinilai lebih efisien dan hemat dengan tidak membebankan ratusan wali santri Madrasah binaannya.

"Dengan adanya fasilitas HT ini, kami tetap bisa melakukan belajar mengajar dengan jarak jauh dan tanpa biaya kuota juga. siswa juga cepat beradaptasi untuk teknisnya karena simpel dan mudah," Kata Ach. Zainul Kafi, Ustadz Madrasah Ibtidaiyah MI Nurul Ulum 2, Dusun Montor Desa Teja Barat Pamekasan, Rabu (12/08/2020).

Budi Cahyono, Ketua RAPI 19 Pamekasan menyatakan, bahwa inisiatif menggunakan frekuensi Radio HT yang dinilai lebih efisien dan hemat untuk kelangsungan kegiatan proses belajar-mengajar sistem daring Itu pasalnya sebagai bentuk kepedulian pihaknya kepada lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan.

"Untuk kelancaran proses belajar-mengajar di lembaga pendiskan ini kami siapkan 20 HT operasional, 1 RPU dan 1 Rig Mobile untuk penguatan sinyal HT hingga 2 Km. Jadi efektifitas guru dan murid dalam belajar terjamin dan murah," kata Budi Cahyono Ketua RAPI 19 Pamekasan saat mendampingi proses pembelajaran di Madrasah Setempat.

Dengan adanya program RAPI Peduli ini, para santri dan ustadz pengajar kelas di
Madrasah Ibtidaiyah MI Nurul Ulum 2, Dusun Montor Desa Teja Barat Pamekasan kini merasa terbantu.

Sebab, sebelumnya Ia harus mendorong para santri untuk mengambil tugas ke Madrasah setiap hari dan kemudian menyetor hasil tugasnya keesokan harinya. Sehingga disrasa kurang efektif karena tidak semua santri menggunakan HP. *(Ifa/Red)