DUA BERSAUDARA PENYANDANG DISABILITAS MENUNGGU ULURAN TANGAN PEMERINTAH
-->

Advertisement


DUA BERSAUDARA PENYANDANG DISABILITAS MENUNGGU ULURAN TANGAN PEMERINTAH

LKI CHANNEL
27 December 2020

LKI-CHANNEL , BOGOR

Dua Orang Kakak beradik Penyandang disabilitas yang beralamat di Kampung Cikalang Rt 15 Rw 05 Desa Hambalang Kecamatan Citereup Bogor Tidak pernah  mendapat Perhatian Dari Pemerintah Setempat bahkan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Team PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia ) yang terdiri dari berbagai Media mendatangi Rumah mereka untuk melihat yang sesungguhnya dari hasil  laporan salah satu rekan kami ,sangat miris melihat Kondisi Kakak beradik ini ,yang kakak bernama Wahyu dengan usia 27 Tahun sedangkan Adiknya Siti dengan usia 18 Tahun, 

Selama ini mereka hidup berlima, Ayah yang bernama Umed ,Ibu yang bernama Eni ,Wahyu anak Pertama yang menderita penyakit disabilitas , Efi Anak yang nomor dua Alhamdulillah normal seperti layaknya manusia pada umumnya sementara si Bungsu yang bernama Siti juga mengalami sama seperti Abangnya penyandang Disabilitas.

Team PWRI melakukan wawancara dengan kedua orang tuanya dalam hal  ini Pak Umed dan ibunya ibu Eni ,mereka sangat berharap bantuan dari Pemerintah Desa, ataupun instansi terkait untuk ke dua Anaknya ,yang selama ini mereka berdua anak-anaknya tidak pernah mendapat uluran tangan atau bantuan dari Pemerintah.

Bahkan di tambahkan oleh Ayahnya uwed sudah empat kali pergantian Kepala Desa belum ada satupun Kepala desa yang datang menengok atau memperhatikan anak kami, Sementara kita tahu negara khususnya kemensos/Dinsos sudah menyediakan anggaran untuk para penyandang disabilitas.  

Tetapi masih ada Warga Bogor yang mengalami penderitaan ini tanpa ada bantuan dari Pemerintahan Desa maupun Pemerintahan Kabupaten , dengan  berlinang air mata Eni Ibu dari Wahyu dan siti memohon bantuan untuk anak-anaknya.

Juga di tambahkan oleh Owed bahwa anaknya tidak pernah menerima Pendidikan formal seperti anak-anak seusia mereka sehingga Wahyu maupun Siti tidak bisa membaca dan menulis ( buta huruf ).

Owed yang berpenghasilan dari kerja serabutan , sedangkan Eni buruh Pabrik sekarang sudah tidak bekerja lagi karena kena dampak Covid_19 yaitu di rumahkan,

Team bertanya sama Wahyu dan siti ,apa yang di harapkan oleh mereka , Wahyu menjawab minta Hp karena hanya itulah yang menemaninya setiap hari begitu juga Siti sementara ayah pergi kerja serabutan saudara yang normal kerja di Pabrik sebagai buruh pabrik.

Harapan dari keluarga ini yang sangat dibutuhkan adalah bantuan atau perhatian dari Pemerintah.

(Herman koto)