Dispar kabupaten Sukabumi targetkan cetak desa wisata
-->

Advertisement


Dispar kabupaten Sukabumi targetkan cetak desa wisata

LKI CHANNEL
14 November 2022

LKI-CHANNEL , SUKABUMI


Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi menargetkan, dapat mencetak sejumlah Desa Wisata baru di Kabupaten terluas se Jawa Bali tersebut.


Sub Koordinator Destinasi Baru Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Riki Agus Ramdan mengatakan. Untuk mewujudkan itu, Dispar berinisiatif mengajak sejumlah kepala desa (Kades) menjadi agen desa wisata, dengan memberikan mereka pelatihan pendataan potensi.


"Target kita, ingin mencetak Desa Wisata yang lain selain kemarin yang sudah terbentuk. Kita ingin menciptakan desa wisata yang lain di 47 Kecamatan," ucapnya disela-sela kegiatan pelatihan di Laplage Beach Club, Desa/Kecamatan Cikakak.Kab sukabumi  Senin (14/11/2022).


Lanjut dia, pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para kades guna mencari potensi desa wisata di daerahnya. Sesuai kriteria yang telah ditetapkan dinas.


Sebab, Dispar sangat kesulitan apabila harus mengunjungi satu persatu seluruh desa guna mencari potensi. Cara tersebut dinilai tidak akan efektif dibandingkan dengan jika pemerintah setempat yang melakukan hal tersebut.


"Kegiatan pelatihan kali ini baru diikuti 30 desa di dapil satu, dan merupakan pelatihan tahap pertama. Jadi kemungkinan kita nanti ada tahap dua, tiga dan selanjutnya," papar Riki.


Menurutnya, kesulitan utama mewujudkan program tersebut yaitu harus mencari penggerak desa wisata mandiri terlebih dahulu. Tidak berpatokan kepada potensi wisata alami seperti air terjun dan lain sebagainya.


"Jadi untuk mencari desa wisata baru itu tidak sekedar mengajukan ingin gazebo, jalan dan lain sebagainya kalau di daerah ada Curug, kalau seperti itu. masuknya kategori destinasi wisata bukan Desa wisata, memang desa wisata pun membutuhkan penunjang seperti itu. Tetapi ada beberapa item yang harus dipenuhi," tuturnya.


Riki menegaskan, konsep desa wisata dengan destinasi sangat jauh berbeda. Ia mencontohkan, jika terdapat penggerak bambu di daerah. Kades bisa mengakomodir mereka untuk dikembangkan melalui program desa wisata.


"Apabila ada potensi curug itu destinasi dan hanya penunjang, setelah terbentuk Desa wisata baru. Kita tinggal bersama-sama mengembangkannya apakah melalui Dana Desa, APBD, Provinsi atau Pusat," tandasnya.


(Ateu Ellah)