Himbauan BPBD untuk Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan..beginilah himbauan nya....
-->

Advertisement


Himbauan BPBD untuk Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan..beginilah himbauan nya....

LKI CHANNEL
20 October 2019


LKI-CHANNEL ,Sukabumi
Sukabumi memasuki tahap peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, Dinas BPBD Kabupaten Sukabumi himbau masyarakat untuk selalu waspada dan selalu berhati-hati. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Sukabumi menghimbau kepada masyarakat agar waspada dampak longsor akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi.

BPBD kabupaten Sukabumi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mengungkapkan "Bencana alam itu terkait pada fenomena alam itu sendiri, fenomena alam itu ada dua hal musim kemarau dan musim penghujan. Alhamdulillah kita di sukabumi dalam hal ini Drs. H. Marwan Hamami pada tanggal 8 Agustus sudah mengeluarkan SK siaga darurat kekeringan, kebakaran hutan dan lahan terhitung sampai tanggal 31 Oktober, dasar pertama adalah dasar kajian BMKG dasar yang kedua adalah hasil rakor di Kuningan, yang ketiga yaitu dasar dari SK Gubernur terhitung tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31, artinya dari mulai tanggal 1 sampai 31 itu adalah saat musim kemarau itu sudah masuk pada pertengahan bulan Oktober dan Alhamdulillah dibeberapa daerah sudah mulai turun hujan, saya menyatakan kepada masyarakat setiap kali kami ada pertemuan dengan masyarakat bahwa ini adalah saat-saat kritis, peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan, kenapa demikian karena disaat musim kemarau biasanya tanah-tanah yang daerahnya ada perbukitan itu ada retakan-retakan akibat kepanasan, nanti pada saat musim hujan tersiram air bisa saja terjadi potensi pergerakan tanah atau longsor, untuk itu himbauan kami kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di daerah rawan bencana tadi agar senantiasa mengenali tanda-tanda bencana seperti misalkan tanda-tanda bencana longsor kalau misalkan pemukiman ada dibawah kemudian ada perbukitan diatas kemudian itu diperbukitan ada pesawahan itu harus diwaspadai, kalau saja itu diperbukitannya ada pepohonan tanaman keras kami yakin aman. Kedua kalau terjadinya pergerakan tanah itu ditandai adanya retakan-retakan tanah yang semakin hari semakin membesar apalagi tersiram air hujan, apabila menemukan tanda-tanda seperti itu segera lapor ke BPBD" ungkap Kabid KL menjelaskan.

Lanjut Kabid Penanggulangan dan logistik menjelaskan " bencana itu tidak bisa dihindari itu sudah fenomena alam seperti gempa bumi, angin puting beliung, longsor, pergerakan tanah, dan sebagainya. Tetapi yang terpenting bagi kita bagaimana kita mengurangi resiko bencana terutama jangan sampai terjadi adanya korban jiwa. Kita selalu mensosialisasikan kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap bencana kenali tanda tanda bencana, kenali lingkungan jangan sampai kita salah berlindung untuk menyelamatkan diri dan tentu Pemerintah daerah dengan badan koordinasi penanggulangan bencana yang langsung diketuai oleh Bapak Sekda memberikan penyuluhan dan sebagainya termasuk kita adakan kegiatan simulasi, kegiatan penyuluhan kemudian juga kita bentuk beberapa desa tangguh siaga bencana dalam rangka menyiapkan kita untuk selalu siaga dan terhindar dari resiko bencana yang besar" pungkasnya (m.satibi)