Tepati janji kapolres Sukabumi pulangkan 4 korban Traficking asal Sukabumi di papua
-->

Advertisement


Tepati janji kapolres Sukabumi pulangkan 4 korban Traficking asal Sukabumi di papua

LKI CHANNEL
24 February 2022

LKI-Channel , Sukabumi


Kapolres Sukabumi Akbp Dedy Darmawansyah menepati janjinya dengan memulangkan 4 orang korban human traficcking di Pianai Papua pada Rabu (23/02/2022) malam sekira pukul 23:00 Wib sampai Mapolres Sukabumi.


Kapolres Sukabumi Akbp Dedy Darmawansyah mengatakan, Saya mengucapkan terima kasih kepada satreskrim dan Polree Paniai, hari minggu kemarin kami memberangkatkan tim  untuk penjemputan ke Papua.


"Alhamdulillah bekerja sama dengan Kapolres Paniai, 4 orang bisa kami pulangkan malam ini juga sudah tiba di Kabupaten Sukabumi," ucap Dedy kepada awak media.


Untuk tersangka, lanjut Dedy, hasil koordinasi kami dengan Polres Paniai, ada 3 tersangka. Namun satu tersangka TKP nya di Paniai, jadi tinggal di tempat, yang dua tersangka kami bawa ke Kapolres Sukabumi untuk proses lanjut di sukabumi.


"Dimana tersangka tersebut mami yang menjual kepada HK. HK nya TKP di Papua dan bersama dengan yang kami bawa ini adalah supir dari mami yang berinisial M, hasil dari pengembangan," ungkapnya.



Dedy pun menyampaikan bahwa kondisi untuk korban ini alhamdulillah sehat.


"Malam ini juga akan kami serahkan kepada keluarga untuk pemeriksaan, kami tunda untuk besok saja," ujar Dedy.


Sementara itu, Perwakilan dari salah satu keluarga korban, Asep Sutiawan mengatakan, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak-bapak Polisi telah mengupayakan untuk kembali nya keluarga kami, juga kepada rekan-rekan media.


"Dengan adanya kiprah dari semua lapisan dari instansi, terutama dari media. Karena media membantu,akhirnya dari pihak kepolisian ada penyelidikan," kata Asep.



Awal-awalnya, masih kata Asep, terjadi mungkin karena faktor ekonomi. Akhirnya kena iming-iming dan rayuan serta mereka ikut, karna mungkin faktor ekonomi mendesak.


"Di Papua itu,karena  situasi disana itu tidak ada akses kendaraan, jangankan mobil sepeda motor pun tidak masuk. Jadi mereka kesana itu pakai helikopter karena tempat itu terpencil.


"Awalnya kesana itu tujuannya bukan untuk itu, tapi karena mungkin kami juga tidak paham kenapa jadi begitu. Karena ketika berangkat kesana, tujuannya untuk kebutuhan keluarga," tandasnya.


Kami perwakilan dari insan NA, jadi kalau saya sendiri sewajarnya bukan Bapak nya, tapi keluarga nya mewakili karena sudah tidak punya bapak.


"Saya perwakilan dari ibunya yaitu ibu LA, saya berharap mungkin untuk kedepannya dari dinas dan Kementrian Sosial mungkin mereka akan menjembatani, agar tidak terjadi hal-hal seperti itu. Barusan dari pihak kepolisian juga  meluruskan, nanti dikemudian hari  mungkin akan di arahakan usaha apa, supaya tidak terjadi seperti itu," pungkasnya.


Akhirnya mungkin  kolaborasi, lanjut Asep, atau kerja sama dari pihak kepolisian dengan dinas sosial, karna waktu itu juga ada yang datang  kerumahnya korban.


"Mereka itu akan menjembatani untuk usaha selanjutnya supaya hidup layak sama hal dengan orang lainnya," tutup Asep saat diwawancarai awak media.


(Ateu/ellah)