G.Budisatrio Djiwandono: Sektor Pangan Harus Dikuasai dan Dikelola Bangsa Sendiri
-->

Advertisement


G.Budisatrio Djiwandono: Sektor Pangan Harus Dikuasai dan Dikelola Bangsa Sendiri

LKI CHANNEL
12 June 2022

LKI-CHANNEL , Jakarta 


Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Tani Indonesia di bawah kepemimpinan G.Budisatrio Djiwandono bertekat membawa organisasi Tani secara maksimal agar bisa mewujudkan harapan kader Pemuda Tani Indonesia.


Budisatrio yang juga merupakan Ketua Komisi IV DPR RI saat Musyawarah Nasional yang dilangsungkan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akhir November 2021,  terpilih sebagai Ketua Umum secara aklamasi menggantikan Fary Djemi Francis.


Pelantikan Pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia dilakukan di Hotel Leuweung Geledegan, Bogor, Jawa Barat (11/6/22). Pelantikan Pengurus masa bakti 2021 – 2026 dilakukan Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia Budisatrio Djiwandono.


Turut dikukuhkan Prabowo Subianto Menteri Pertahan RI sebagai Ketua Dewan Pembina, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian RI sebagai Ketua Dewan Kehormatan, Fary Djemi Francis sebagai Ketua Dewan Penasehat, serta Arif Satria sebagai Ketua Dewan Pakar. 


Pelantikan Pengurus  Pemuda Tani Indonesia kali ini mengambil tema, Optimalisasi Peran Pemuda Tani Dalam Regenerasi Petani. Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatriao berharap jajaran pengurus dapat menjalin kerjasama dengan semua pihak termasuk platform digital dan marketplace yang ada.


Budisatrio berharap Pemuda Tani Indonesia bisa menjadi wadah generasi muda yang fokus pada regenerasi petani, dengan cita-cita Indonesia harus berdaulat pangan didukung SDM yang berkualitas,  terlebih sektor pertanian menempati urutan pertama yang paling banyak menyerap lapangan kerja.


“Harapannya melalui organisasi Pemuda Tani Indonesia dapat mendorong sektor pertanian, dimana ini menjadi sektor terpenting, yang dapat menjamin agar Indonesia tidak kesulitan pangan dan menjamin masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan”, tutur Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra.

 

Sementara itu, Fary Djemy Francis yakin kepemimpinan Budisatrio akan membawa organisasi Pemuda Tani Indonesia menjadi lebih solid.


"Pemuda Tani Indonesia butuh sosok figur kepemimpinan nasional seperti mas Budi. Beliau memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, jejaring dan pengalaman yang cukup mumpuni membawa Pemuda Tani Indonesia ke arah yang lebih baik," ungkap mantan Ketua Komisi V DPR RI asal NTT.


Masuknya Serena C.Francis  yang selama ini dikenal aktif diberbagai NGO, seperti WWF (World Wide Fund for Nature) dan Timor Foundation sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, menunjukkan bahwa regenarasi penguruspun dilakukan pasca Munas.


Usai dilantik, pengurus Pemuda Tani Indonesia dengan nahkoda Budisatrio langsung tancap gas, gelar Rapat Kerja Nasional VI untuk menyusun program kerja Pemuda Tani Indonesia.  


Presiden Jokowi dalam acara Silahturahmi Bersama Relawan di Ancol (10/6/22) mengatakan  dua ancaman yang tengah dihadapi dunia saat ini, pandemic Covid-19, dan perang Rusia-Ukraina. 


Salah satu dampaknya adalah krisis pangan, tercatat 13 juta orang di dunia merasakan dampak akibat krisis pangan dan sejumlah negara kini mulai membatasi keran ekspor pangan.


Menyikapi situasi tersebut, ketum Pemuda Tani Indonesia, G.Budisatrio Djiwandono mengingatkan,  2 hingga 3 tahun  ke depan sektor pangan harus dikuasai dan dikelola oleh bangsa sendiri.  


“Saya rasa kita harus merespon peringatan Presiden. Ini tantangan yang harus kita hadapai bersama. Organisasi kepemudaan harus membangun semangat, wawasan atas apa yang disampaikan Presiden. Kita bicara kemandirian pangan, kedaulatan pangan, itu harus kita pecahkan bersama”, tegas Ketua Komisi IV DPR RI.


Lanjutnya, ke depan pihaknya akan terlibat aktif dalam mendorong semangat anak muda (milenial) dalam berperan aktif sebagai penggerak sektor pertanian. 


Bak gayung bersambut, Wakil Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia yang juga dari kalangan milenial, Serena C Francis usai pelantikan mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan teknologi informasi atau digitalisasi dalam membangun kesadaran dan wawasan sektor pertanian. Pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait dalam memaksimalkan hal itu


“Kalau kita punya pemahaman dan skill yang mumpuni, maka sebenarnya anak muda manapun tidak akan rugi jadi petani. Kami akan upayakan digitalisasi, penyelenggaraan seminar dan bisnis secara masif”, tutur Serena C.Francis.


“Saya optimis karena menjadi petani tidak harus secara fisik, bekerja di ladang atau sawah, tapi juga harus eksis di bidang digital”, lanjut  gadis Timor alumni Hubungan Internasional Universitas Indonesia.


(Yp)