LKI CHANNEL - Purwakarta
(Jumat, 27/06/2025) Ayam potong dari Ayam Sangkuriang menambah pangsa pasar baru di Kabupaten Purwakarta. Usaha ini mengandalkan kualitas dengan jaminan halal bersertifikat dan harga yang terjangkau untuk masyarakat.
Hadirnya Ayam Potong Sangkuriang di Jl Raya Citeko Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta, menjadi yang kios pertama di wilayah tersebut untuk pemenuhan ‘Rahasia Dapur Ibu Ayam Segar Tiap Hari’ dengan melayani pesanan skala besar atau kecil.
Meski sempat ramai baru-baru ini pada awal pembukaan cabang di Kabupaten Purwakarta, dengan isu yang tak sedap karena harganya murah, kelayakan dan legalitas produk Ayam Sangkuriang sudah tidak diragukan lagi.
Ario Bayu selaku penanggungjawab dari ayam Sangkuriang menjelaskan bahwa seluruh aspek legalitas, mulai dari sertifikat halal hingga izin dari Dinas Kesehatan terkait bebas pengawet, telah lengkap dan valid.
"Legalitas perusahaan otomatis sudah komplit, dari mulai sertifikat halal kami, dari Dinas Kesehatan, apakah ayam ini mengandung bahan pengawet atau tidak, itu sudah ada, sudah komplit semua," ujar Ario, Jumat (27/06/2025).
Proses Pengolahan Higienis dan Sesuai Syariat
Ario juga menyoroti video yang sempat beredar dan menyatakan produk mereka tidak layak. Mereka menegaskan bahwa seluruh proses pengolahan ayam, dari awal pemotongan hingga siap didistribusikan, dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) standar nasional dan syariat Islam.
"Semua proses dari mulai awal ayam itu dibawa, disembelih, itu sudah sesuai sama syariat Islam," tegasnya.
Bahkan, para jagal atau tukang potong di Ayam Sangkuriang memiliki sertifikat khusus, memastikan bahwa hanya tenaga ahli yang kompeten yang boleh melakukan pemotongan.
"Tukang jagal, tukang potongnya pun di sana bersertifikat. Jadi enggak semua, enggak siapa saja bisa motong," tambahnya.
Demi menjaga kualitas dan kesegaran, pengiriman ayam dari pusat ke cabang-cabang dilakukan menggunakan mobil berpendingin (termo), bukan kendaraan terbuka.
"Kita enggak bawa ayam dari Lembang pakai mobil odong-odong. Kita bawa pakai mobil termo dikirim ke sini," jelasnya.
Fokus pada Kuantitas dan Kesejahteraan Masyarakat
Terkait harga jual Ayam Sangkuriang yang jauh lebih rendah dari harga pasar, perusahaan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari komitmen untuk membantu masyarakat.
"Perusahaan kami berfokus sama kuantitas, paling utama itu membantu masyarakat sekitar memperoleh keuntungan dari harga," katanya.
Strategi harga ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi saat ini.
"Mungkin yang tadinya enggak kebeli jadi kebeli, yang tadinya mungkin cuma kebeli sedikit jadi banyak," harapnya.
Selain itu, keberadaan Ayam Sangkuriang juga diklaim membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar Citeko atau Plered.
"Mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih. Sebelumnya mungkin beli di pasar dengan harga sekian, sekarang mungkin beli dengan harga sekian, kan keuntungannya bertambah," jelasnya.
Kegiatan Berbagi dan Ekspansi Masa Depan
Sebagai bentuk nyata komitmen sosial, Ayam Sangkuriang juga melakukan kegiatan berbagi dalam rangka peringatan 1 Muharram Tahun Baru Islam mereka membagikan sekitar 500 kantong ayam kepada warga sekitar.
"Intinya sih kita pengen kalau misalkan memang ada persaingan sesama pengusaha ayam, kita bersaing lah secara sehat jangan sampai memunculkan berita-berita yang pada akhirnya berdampak luas sama masyarakat," pesan perwakilan perusahaan, menyerukan persaingan usaha yang sehat.
Usman Fadillah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Ketua MUI Kecamatan Plered, turut memberikan dukungannya.
Ia mengaku telah melihat langsung kondisi di lapangan, termasuk kegiatan berbagi berkah kepada warga.
"Alhamdulillah, kalau melihat di lapangan ini sesuai dengan hari ini ya, saya melihat terutama kan ini lagi bagi-bagi berkah terhadap warga. Alhamdulillah," ungkapnya.
Usman juga menegaskan bahwa ia telah memastikan keaslian sertifikat halal ayam Sangkuriang.
"Secara syariat tidak ada yang dilanggar. Bahkan menurut saya, kualitas daging tidak ada cacat seperti yang diisukan. Karena saya melihat ke sini itu tidak ada seperti itu," tegas tegas usman.
Dengan klarifikasi ini, Ayam Sangkuriang berharap dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan terus berkontribusi positif bagi ekonomi lokal.
(Yadi)