Masyarakat berharap jangan ada Diskriminasi dalam pelaksanaan PPDB di Kota Depok
-->

Advertisement


Masyarakat berharap jangan ada Diskriminasi dalam pelaksanaan PPDB di Kota Depok

LKI CHANNEL
31 July 2021

LKI-CHANNEL , DEPOK


Ratusan calon siswa yang akan melanjut kan pendidikan ke SMA/SMK  di kota Depok terancam terlantar tidak bisa melanjutkan pendidikan kesekolah yang di harapkan nya sehingga Orang tua pun mengeluh anaknya mulai terganggu kejiwaannya karena belum bisa mendapat kan sekolah tujuan.


Peranan pejabat Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Bogor – Depok dan Kepala Sekolah SMA dan SMK Negeri di Kota Depok memang sangat luar biasa dalam memonitoring PPDB di wilayah mereka masing masing , sehingga amanat UUD 1945 pasal 31 untuk setiap warga negara berhak mendapat kan pendidikan dapat terpenuhi tanpa ada diskriminalisasi.


Tetapi fakta di lapangan, banyak calon siswa yang mendaftar SMA/K Negeri melalui jalur Afirmasi, Prestasi dan Zonasi tersingkir dari data pendaftaran melalui Server panitia PPDB.


Satu-satunya harapan orang tua untuk bisa diterima anaknya masuk sekolah melalui jalur Optimalisasi, ternyata apa lacur berkata, semua calon siswa yang mendaftar di jalur Optimalisasi ditolak mentah – mentah oleh pemilik kebijakan, yaitu KCD Wilayah II Jawa Barat dan Kepsek SMA/K Negeri kota Depok.


Seperti yang terjadi di salah satu SMA negeri ternama di Sukatani Kota Depok,seorang ibu yang tak ingin di sebut namanya berharap " Tolong bantu anak saya mau masuk ke sekolah negeri dong, anak saya udah terganggu psikisnya karena melihat teman – temannya, sudah pada sekolah, keluhnya di Jalan Margonda, Jumat (30/7/2021)


Terkait hal ini, Benny Gerungan ketua PWOIN Kota Depok menanggapi persoalan kenapa tidak bisa sekolah di negeri, Sekolah negeri itu di anggarkan 20 persen dari APBN dan APBD – P dan APBD Kabupaten/kota.


Mereka harus menikmatinya, karena uang pendikan untuk sekolah juga merupakan hasil dari pajak masyarakat sipil, bukan ASN yang di gaji oleh negara, jelasnya.


(M.F.Mirza /jef)